labelku

PELAYANAN PELEPASAN


APAKAH PELAYANAN PELEPASAN ITU ?
Istilah pelayanan pelepasan (deliverance ministry atau exorcism) muncul seiring dengan perkembangan gerakan Kristen Pentakosta dan Kristen Karismatik. Beberapa hamba Tuhan seperti Derek Prince, Frank Hammond, dan Win Worley berpengaruh besar dalam mensosialisasikan istilah itu. Meskipun demikian, pelayanan pengusiran setan itu sudah ada sejak jaman Yesus dan para rasul serta gereja pertama. Pelayanan itu sendiri diajarkan oleh Yesus dan para murid-Nya. Alkitab mengajarkan pelayanan pelepasan dengan sangat jelas.
Menurut Dictionary of Pentecostal and Charismatic Movements, pelayanan pelepasan (exorcism) adalah the act of expelling evil spirits or demons by adjuration in the name of Jesus Christ and through His power. Pelayanan pelepasan adalah tindakan mengusir roh-roh jahat atau setan-setan di dalam nama Yesus dengan kuasa Tuhan.


PENGUSIRAN SETAN DI LUAR KRISTEN
Apa beda pelayanan pelepasan Kristen dengan pengusiran setan yang dilakukan dalam agama-agama atau kepercayaan-kepercayaan lain?
  • Pengusiran setan kita lakukan dalam kuasa satu nama saja, Tuhan Yesus Kristus (Mrk 16:17). Kita tidak memakai nama-nama lain untuk mengusir setan.
  • Pengusiran setan dilakukan bukan dengan kekuatan manusia, kekuatan pikiran (mind power), kekuatan jiwa (psychological power), atau kekuatan-kekuatan spiritual lain. Pengusiran itu dilakukan dengan memohon kuasa dari Roh Kudus (Kis 1:8).
  • Pengusiran setan dilakukan dalam rangka memohon kehadiran Tuhan, sebab ketika setan diusir, sesungguhnya Kerajaan Allah datang (Luk 11:20).
  • Pengusiran setan dilakukan dengan berpedoman pada Alkitab yang adalah Firman Tuhan. Alkitab harus menjadi “buku manual” bagi praktek pelayanan ini (band. 2 Tim 3:16)
SIAPA YANG HARUS DILAYANI PELEPASAN?
Siapa yang harus dilayani pelepasan? Tentu saja adalah orang yang terikat oleh setan, iblis, atau roh-roh jahat. Prinsipnya, manusia bisa diserang, dimasuki, dirasuki, dan dikuasai oleh setan-setan. Manusia itu ibarat rumah yang bila tidak dijaga maka akan didiami oleh iblis (Mat 12 :43-45:
Yesus menjelaskan dengan gamblang bagaimana manusia bisa dikuasai setan (Mat 12:43-45): ”Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersir tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula.” Penjelasan itu memberikan beberapa poin penting, pertama, manusia itu seperti sebuah rumah. Kedua, iblis dapat masuk, tinggal, dan menguasai rumah itu. Iblis dapat diusir keluar dari rumah itu (Mrk 16:17; Yak 4:7). Ketiga, iblis akan masuk kembali dan merebut manusia itu kembali karena memang ingin menghancurkan manusia (Yoh 10:10). Keempat, maka rumah itu jangan dibiarkan kosong, harus diisi dengan Penghuni baru (Roh Kudus) sehingga manusia percaya menjadi rumah Tuhan, Bait Roh Kudus (1 Kor 6:19).
Bagaimana setan bisa masuk dalam diri manusia? Pertama, bisa karena kutuk garis keturunan. Seorang anak bisa terikat iblis sejak lahir karena faktor orangtua yang juga terikat kuasa gelap. Makanya ada penyakit turunan, kutuk turunan, kutuk warisan, dan juga ilmu gaib warisan. Kedua, keterlibatan pada okultisme. Ketiga, sakit-penyakit yang menyebabkan pertahaan jasmani-rohani kita lemah sehingga iblis bisa menerobos masuk. Keempat, kelemahan jiwa (stress, depresi, ketakutan, marah, benci, patah hati, dst) menyebabkan pertahanan rohani lemah dan iblis pun masuk. Kelima, serangan kuasa gelap (misalnya terkena sihir, tenung, guna-guna). Keenam, diserang iblis yang berkuasa atas wilayah tertentu (misalnya diserang iblis yang ada di kuburan atau tempat angker, rumah angker, dll). Ketujuh, dimasuki iblis karena belajar ilmu gaib, tenaga dalam, dll. Kedelapan, dikuasai iblis karena sengaja menyembah iblis (misalnya mengikuti ritual seks, ritual gereja setan, dll). Kesembilan, dikuasai iblis karena hidup dalam dosa (perzinahan menyebabkan orang terikat roh najis, pembunuhan membuat si pembunuh dikuasai roh jahat, dst).

SIAPA YANG BISA MELAYANI PELEPASAN?
Menurut Alkitab, siapa saja yang berkuasa melayani pelepasan?
  • Yesus, itu sangat jelas. Alkitab mencatat pelayanan-pelayanan pelepasan yang dilakukan-Nya (misalnya Mrk 9 :14-28).
  • Para murid Yesus (Mat 10 :8; Luk 10 :17-19).
  • Para rasul, misalnya Rasul Paulus (Kis 19 :11-12)
  • Setiap orang percaya. Pelayanan pelepasan itu merupakan tanda-tanda yang menyertai setiap orang percaya (Mrk 16:17)
APAKAH ADA KARUNIA PELAYANAN PELEPASAN?
Sekalipun mengusir setan merupakan tanda yang menyertai setiap orang percaya, Tuhan memakai anggota-anggota Tubuh Kristus tertentu untuk melakukan kuasa itu sebagai sebuah spesialisasi pelayanan. Jadi, meskipun semua orang percaya bisa mengusir setan, ada hamba-hamba Tuhan yang secara khusus diberi panggilan, urapan, dan karunia untuk melayani pelepasan. Frank Hammond dan Win Worley adalah contoh hamba-hamba Tuhan yang dipanggil dan diurapi secara khusus untuk melayani pelapasan.
Hal itu sama seperti dalam pelayanan-pelayanan lainnya. Semua orang bisa berkotbah, tetapi ada hamba-hamba Tuhan yang khusus diurapi sebagai pengkotbah. Semua harus memberitakan Injil, tetapi Billy Graham dan Reinhard Bonnke diurapi secara khusus sebagai penginjil. Semua orang percaya bisa memuji Tuhan, tetapi Don Moen dan Darlene Zschech diberi urapan khusus untuk menjadi worshipers. Semua orang bisa berdoa, tetapi Suzette Hattingh dan Cindy Jacubs adalah wanita-wanita yang diberi karunia khusus sebagai pendoa-pendoa syafaat. 

MENGAPA PERLU PELAYANAN PELEPASAN?
Mengapa pelayanan pelepasan perlu dilakukan sekarang ini ?
  • Pelayanan pelepasan itu harus dilakukan sebab banyak (dan semakin banyak) orang terikat iblis. Setan bisa masuk karena
    • Manusia itu berbuat dosa, contohnya adalah Ananias (Kis 5 :3)
    • Manusia sering lemah rohani, tidak mempunyai pertahanan rohani.
    • Manusia menjadi korban kutuk-kutuk iblis yang bersifat warisan dari nenek moyang mereka.
  • Sebelum akhir jaman, iblis masih diijinkan Tuhan bercokol di bumi ini (1 Yoh 5 :19) sehingga peperangan rohani masih akan terus terjadi.
  • Iblis akan terus-menerus melakukan perlawanan  sehingga peperangan rohani masih harus terus dilancarkan (Ef 6:12)
SETAN HARUS DIUSIR KELUAR DARI MANUSIA
Mengapa manusia yang terikat iblis harus dilayani pelepasan ?
  • Iblis adalah pencuri, pembunuh, dan pembinasa (Yoh 10 :10). Begitu mendapatkan kesempatan, iblis akan terus menguasai manusia sampai manusia itu terenggut 100 persen.
  • Iblis selalu ingin tinggal di dalam diri manusia, bahkan sekalipun ia telah diusir keluar (Mat 12 :43-45). Karena itu, tindakan pengusiran yang tegas atas setan harus dilakukan.
  • Manusia sebagai sebuah ‘rumah’ harus dibersihkan dari ‘para penghuni’ lamanya, yaitu iblis. Rumah itu akan didiami oleh Tuhan sebagai ‘’Bait Roh Kudus’’ (1 Kor 6 :19). Dan, Roh Kudus harus kita beri kesempatan untuk memenuhi diri kita (Ef 5 :18).
ORANG PERCAYA BISA MENGUSIR SETAN
Mengapa orang percaya bisa melakukan pelayanan pelepasan?
  • Yesus memberi perintah supaya orang pecaya mengusir setan-setan (Mat 10 :8)
  • Yesus berjanji bahwa orang percaya bisa mengusir setan dengan menggunaan nama-Nya (Mrk 16:17)
  • Tuhan memberi Roh Kudus sehingga anak-anak Tuhan penuh dengan kuasa illahi (Kis 1:8).
  • Pada dasarnya, iblis telah dikalahkan oleh Yesus di kayu salib (1 Kor 15:27). Yesus telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka (Kol 2 :13-15)
  • Tuhan telah memberikan senjata-senjata rohani sehingga kita bisa memenangkan peperangan rohani melawan iblis (Ef 6 :10-18)
PERKEMBANGAN PELAYANAN PELEPASAN
Mengapa pelayanan pelepasan berkembang pesat dalam kekristenan masa kini ?
  • Karena Roh Kudus sedang dicurahkan di akhir jaman dengan dahsyatnya (Kis 2 :17)
  • Karena Gereja sedang diulihkan (Kis 3 :21)
KAPAN PELAYANAN PELEPASAN BERLANGSUNG?
Kuasa untuk pelayanan pelepasan terjadi sebagai wujud Kedatangan Kerajaan Allah di bumi, yaitu sejak Kedatangan Yesus yang Pertama.
  • Kuasa mengusir setan terjadi dalam masa pelayanan Yesus di bumi, dan itu merupakan tanda bahwa Kerajaan Allah datang kepada kita (Mat 12 :27-28)
  • Kuasa mengusir setan dinyatakan pada masa pelayanan para murid dan para rasul (Luk 9 :1-2 ; Kis 16 :18)
  • Kuasa mengusir setan terjadi pada masa pelayanan Gereja sekarang ini, sebab Tuhan Yesus menyertai kita sampai akhir jaman (Mat 28 :18-20)
Roh Kudus bekerja sejak Hari Pentakosta (Kis 2) sampai Kedatangan Yesus yang Kedua (Pengangkatan). Dengan demikian, kita bisa mengusir setan sama seperti Petrus, Paulus, dan para murid Yesus di jaman dulu. Kita menolak paham cessasionism yang mengatakan bahwa karunia-karunia dan kuasa Roh sudah berhenti.
KAPAN SEORANG KONSELI BISA DILAYANI PELEPASAN?
Orang yang akan dilayani pelepasan perlu mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Sebab, proses pelepasan – sekalipun dilayani oleh para hamba Tuhan yang berpengalaman – bisa terhambat jika:
  • Orang yang dilayani itu masih belum merelakan sepenuhnya untuk benar-benar melepaskan diri dari ikatan roh-roh jahat itu. Misalnya tidak mau melepasakan jimat-jimatnya atau kebiasaan ritual satanisnya.
  • Orang yang dilayani itu tidak mau sungguh-sungguh bertobat
  • Orang yang dilayani itu tidak mau sungguh-sungguh percaya dan berserah kepada Yesus
  • Orang yang dilayani itu tidak mau berserah dalam pekerjaan Roh Kudus
Tuhan sendiri tidak pernah memaksa orang untuk mengikut Dia dan meninggalkan kehidupan lamanya. Jadi, Tuhan menunggu sampai kita rela dan berserah total kepada-Nya. Kebebasan baru diberikan manakala kita hidup sepenuhnya bagi Tuhan.
PELAYANAN EMERGENSI
Di sisi lain, orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus harus siap setiap saat. Seharusnya, jika ada kasus kerasukan, orang Kristen bertindak membebaskan. Pada kasus-kasus emergensi – misalnya pada peristiwa kerasukan massal – kita harus bertindak cepat. Meskipun orang yang kita layani belum tentu mau menerima Kristus – dan kita pun tidak memaksanya menjadi Kristen – kita sebenarnya tetap bisa menolongnya terbebas dari kerasukan itu. Sama seperti orang sakit, kita bisa menyembuhkannya tanpa dia menjadi Kristen. Soal iman pada dasarnya terserah pada keputusan masing-masing, yang penting kita memberi pertolongan dan menunjukkan jalan kebenaran itu.

DI MANA BISA DILAKUKAN PELAYANAN PELEPASAN?
Pada prinsipnya, pelayanan pelepasan bisa dilakukan di mana saja, karena Tuhan itu Mahahadir (omnipresent). Yesus mengatakan bahwa jika dua atau tiga orang berkumpul dalam namaNya, Ia hadir (Mat 18 :20). Roh Kudus menyertai kita kapan pun dan di mana pun. Jadi, kita dapat melayani pelepasan di rumah, di kampus, di sekolah, di kantor, di dalam perjalanan mobil, dan di mana saja.
Pelayanan pelepasan dapat pula dilakukan di tempat ibadah. Yesus pun mengusir setan di dalam sinagoge (Luk 4 :31-37). Adalah hal biasa jika terjadi pelepasan pada waktu kita beribadah.

PERLUKAH TEMPAT PELAYANAN KUSUS?
Mengenai tempat khusus yang disediakan untuk pelayanan pelepasan, itu ada baiknya. Karena pelepasan merupakan proses peperangan rohani, kita memerlukan persiapan khusus dan juga dukungan fasilitas. Secara fisik, itu akan membantu intensitas pelayanan. Secara spiritual, peperangan akan lebih ringan dan terfokus jika dilakukan di kawasan yang relatif bersih dari kontaminasi roh-roh jahat. Tempat yang khusus itu juga membuat orang (konseli) yang dilayani merasa nyaman dan aman untuk sharring. Apalagi jika terjadi manifestasi-manifestasi yang ’demonstratif’ dan ’atraktif’, tempat khusus yang tertutup sangat membantu proses pelepasan.

KESERIUSAN
Pelayanan pelepasan – sama seperti pelayanan-pelayanan lainnya – tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Apalagi, pelayanan ini membawa kita pada konfrontasi langsung dengan setan. Kita harus menanganinya dengan serius, hati-hati, penuh kewaspadaan, konsentrasi penuh, dan benar-benar mengandalkan Roh Kudus Kristus.

PERSIAPAN KONSELI
Bagaimana seorang konseli yang akan dilayani harus mempersiapkan diri?
  • Konseli harus jujur di hadapan Tuhan dan konselor, mengaku dosa, dst (Mzm 32:5; 139:23-24)
  • Konseli perlu rendah hati (Yak 4:6b-7; 5:16)
  • Konseli harus benar-benar bertobat dari dosa dan kehidupan lama yang telah menyebabkan dirinya terikat iblis (Yeh 20:43; Mat 3:7-8)
  • Konseli harus mau mengampuni orang lain lebih dahulu (Mat 6:1-15)
PERSIAPAN KONSELOR
Konselor, pendoa, atau hamba Tuhan yang akan melayani juga harus mempersiapkan diri secara sungguh-sungguh.
  • Ia harus dipenuhi Roh Kudus (Kis 1:8)
  • Ia benar-benar bertumbuh menjadi utusan Kristus yang melayani Tuhan (2 Kor 5:20)
  • Ia bertumbuh dalam karunia-karunia Roh Kudus (1 Kor 12:7-11)
Pelayanan pelepasan banyak menyangkut dimensi spiritual (peperangan dengan setan-setan) sehingga konselor harus benar-benar berkapasitas secara spiritual. Ketrampilan konseling dan pengetahuan teologia saja tidak cukup. Konselor harus benar-benar paham tentang alam roh, peka dengan Roh Kudus, dan penuh urapan.
Pada dasarnya, setiap orang percaya bisa mengusir setan-setan di dalam nama Yesus (Mrk 16:17). Seriap murid Kristus diberi perintah dan kuasa untuk mengusir setan (Mat 10:8). Namun, untuk melancarkan peperangan tingkat strategis, tidak sesederhana melayani pelepasan secara personal. Para pendoa harus memperhatikan hal-hal berikut ini. Pertama, harus ada persiapan rohani. Kegagalan para murid dalam mengusir setan disinyalir disebabkan oleh kurangnya persiapan karena Yesus menyarankan supaya mereka lebih serius dalam iman, doa, dan puasa (Mat 17:20-21).
Kedua, harus mengenakan selengkap senjata Tuhan (Ef 6:14-18), meliputi: (1) ikat pinggang kebenaran, yaitu hidup dalam kebenaran Firman, (2) baju zirah keadilan, yaitu hidup benar, suci, murni, tulus, lurus, (3) kasut kerelaan memberitakan Injil, yaitu tujuan untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus, (4) perisai iman, (5) ketopong keselamatan, yaitu pikiran yang berpusat pada Kristus Juruselamat, (6) pedang Roh, yaitu Firman Tuhan, (7) doa yang terus menerus.
Ketiga, harus ada pengayoman (coverage) dari para pemimpin. Tuhan menetapkan para pemimpin sebagai pengayom jemaat secara spiritual (Ibr 13:17). Doa mereka memerisai kehidupan rohani segenap jemaat. Dalam melakukan peperangan, kita perlu perisai rohani.
Keempat, harus menutup semua celah, tidak memberi peluang masuk sedikit pun kepada iblis (Ef 4:27). Kemarahan, kesedihan, dosa, dan sebagainya menjadikan celah terbuka sehingga iblis mempunyai peluang untuk menyerang dan merangsek masuk. Banyak pendoa peperangan jatuh karena hidupnya memiliki celah-celah menganga.

MENGIDENTIFIKASI ROH-ROH JAHAT
Bagaimana cara mengidentifikasi adanya ikatan roh-roh jahat dalam diri konseli?
  • Kita dapat menganalisis dari gejala-gejala yang tampak dalam jiwa, tubuh, dan kehidupan konseli kita. Sebagai contoh adalah:
    • Adanya penyakit yang aneh, ini dapat dicurigai sebagai akibat pengaruh setan
    • Adanya kecelakaan bertubi-tubi yang aneh, ini dapat dicurigai sebagai akibat kutuk
    • Adanya mimpi-mimpi yang aneh, ini dapat dicurigai sebagai serangan kuasa gelap
    • Adanya ikatan dosa yang kronis, ini dapat dicuragai sebagai bukan sekedar masalah psikologis, tetapi masalah demonis
  • Kita dapat melakukan wawancara mendalam (deep interview) melalui proses konseling maupun pengisian kuesioner (lihat bagian G. KUESIONER) untuk mengetahui sejarah keterikatan dengan iblis.
  • Berdasar pimpinan Roh Kudus, kita dapat memakai ”karunia membedakan roh” untuk mengidentifikasi musuh (1 Kor 12:10)
  • Kita dapat memohon Roh Kudus memberitahu melalui pewahyuan. Dengan Hikmat Allah, Yesus tahu kondisi perempuan Samaria (Yoh 4:16-20)
PROSES PELAYANAN PELEPASAN
Bagaimana proses pelayanan pelepasan itu? Bagaimana cara kita mengusir setan-setan?
  • Kita mendoakan konseli dan memohon supaya Roh Kudus turun dan bekerja atas dirinya.
  • Kita harus bertindak aktif mengusir setan dalam nama YESUS (Mrk 16:17)
  • Seperti Yesus, kita melawan dan mengusir iblis dengan Firman Tuhan (Mat 4:1-11). Sebagai contoh, kita bisa berkata: ”Hai iblis, karena ada tertulis (sebut ayat Alkitab), aku mengusir engkau keluar dari orang ini!”
  • Kita perlu melancarkan doa sambil berpuasa (Mat 17:21)
  • Pelayanan dapat dilakukan secara pribadi maupun massal, menurut petunjuk Roh Kudus (band. Mat 4:23-25)
  • Kita harus memakai dan mengaktifkan selengkap senjata rohani (Ef 6:11-18)
  • Metode pengusiran pada dasarnya variatif, tergantung pada jenis iblis, reaksi iblis, dan hikmat Roh Kudus. Dalam hal menggunakan ”minyak urapan” misalnya, perlu memohon hikmat Tuhan. Malahan, Paulus memakai saputangan untuk mengalirkan urapan (Kis 19:11-12)
REAKSI-REAKSI IBLIS SAAT DIUSIR
Bagaimana reaksi iblis pada saat kita melancarkan peperangan (pelepasan) atas diri konseli?
  • Iblis akan memberi perlawanan dan menyerang balik. Kalau konselornya tidak berkapasitas rohani, ia bisa diserang balik seperti pada kasus anak-anak imam Skewa (Kis 19:13-16)
  • Roh-roh jahat akan saling bekerjasama dalam memberi perlawanan, sebab mereka merupakan satu ’pemerintahan’ (Ef 6:12)
  • Iblis keluar, tetapi ingin kembali dengan membawa kawan-kawannya (Mat 12:43-45)
  • Kadang-kadang Iblis keluar dengan manifestasi fisik yang terjadi atas konseli seperti berteriak, tubuh berguncang, muntah-muntah, dll (Mat 8:29; Mrk 1:23; 5:3-5; Luk 4:41; Kis 8:7)
FOLLOW-UP
Iblis akan menyerang balik dan ingin kembali menguasai orang yang pernah dirasukinya. Jadi, pelayanan pelepasan tidak boleh dilakukan tanpa follow-up. Tindakan rohani apa yang harus dilakukan oleh konseli pasca dilayani pelepasan?
  • Terus berjaga-jaga, siaga dalam peperangan, dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata rohani (Ef 6:10-18)
  • Selalu menjaga perkataan dan mengucapkan perkataan-perkataan iman yang positif (Mrk 11:23)
  • Merenungkan Firman Tuhan, mengisi pikiran dan hati dengan Firman Tuhan secara intensif setiap harinya (Mzm 1:1-3)
  • Menyalibkan kedagingan, tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh hawa nafsu (Luk 9:23; Gal 5:19-21, 24)
  • Mengembangkan keintiman dengan Tuhan melalui kehidupan doa dan penyembahan rohani (1 Kor 14:14-15)
  • Bertumbuh dalam persekutuan anak-anak Tuhan yang berohani (1 Kor 12:7-14)
  • Bertumbuh dalam pembinaan dan pengayoman (coverage) para hamba Tuhan atau pemimpin rohani yang benar-benar dewasa (Ibr 13:17)
  • Penuhi “rumah” dan jangan biarkan kosong (Mat 12:43-45). Tubuh kita harus dipersembahkan sehingga menjadi “rumah Tuhan” atau Bait Roh Kudus (1 Kor 6:19). Jadi, kita harus selalu memohon kepenuhan Roh Kudus.
KUESIONER IDENTIFIKASI IKATAN ROH-ROH JAHAT
Masalah-masalah yang muncul dalam tubuh jasmani, kejiwaan, kepribadian, dan kehidupan dapat dicurigai sebagai gejala-gejala yang mengindikasikan adanya ikatan roh-roh iblis. Di bawah ini adalah daftar ikatan-ikatan roh jahat yang teridentifikasi dari masalah-masalah yang muncul dan dari riwayat kehidupan seseorang.
Masalah-masalah Kutuk Garis Keturunan
  • Sakit-penyakit turunan
  • Kutuk mati muda
  • Kutuk kecelakaan
  • Kutuk kemiskinan
  • Ilmu gaib satanis / kemampuan gaib satanis turunan dari nenek moyang
  • Dll
Masalah-masalah Masa Pre-Natal, Bayi, Kanak-kanak
  • Kelahiran yang ditolak
  • Aborsi
  • Kurang kasih sayang
  • Diperlakukan sebagai orang yang berjenis kelamin lain
  • Kecelakaan masa kecil
  • Trauma masa kecil
Masalah-masalah Kegagalan hidup
  • Kemiskinan
  • Jerat hutang
  • Kebodohan
  • Kegagalan beruntun
  • Kecelakaan
  • Malapetaka
  • Ancaman maut bertubi-tubi
Masalah-masalah Tubuh-Jasmani
  • Penyakit aneh
  • Penyakit karena kerasukan
  • Penyakit karena diguna-guna
  • Penyakit karena masalah-masalah kejiwaan (psikosomatis)
  • Kelemahan fisik
  • Penyakit menahun
  • Penyakit aneh yang tidak masuk akal
  • Kelemahan tubuh
Masalah-masalah Kejiwaan (berkaitan dengan kehidupan individual dan social)
  • Kepahitan
    • Dendam
    • Tidak mengampuni
    • Keras hati
    • Benci
    • Pembunuhan
  • Pemberontakan
    • Kemauan diri sendiri
    • Bebas
    • Tidak mau menundukkan diri
    • Tidak mau taat
  • Perselisihan
    • Perseteruan
    • Mengomel
    • Perbantahan
    • Pertengkaran
    • Perkelahian
  • Marah
    • Dendam
    • Geram
    • Jengkel
    • Sadis
    • Kejam
    • Mengutuk
  • Suka menuduh
    • Kritik
    • Cerewet
    • Menghakimi
    • Mencari kambing hitam
    • Menggosip
    • Mencemarkan nama baik
    • Menuduh diri sendiri
  • Tertuduh
    • Tertolak
    • Rasa bersalah berlebihan
    • Takut ditolak
    • Menolak diri sendiri
    • Merasa menjadi korban
  • Tidak aman / tidak nyaman
    • Rendah diri
    • Kesepian
    • Segan
    • Malu
  • Cemburu
    • Curiga berlebihan
    • Iri hati berlebihan
    • Kepentingan diri sendiri
    • Ingin menang sendiri
  • Pengunduran diri
    • Melarikan diri dari masalah
    • Melamun, berkhayal
    • Acuh tak acuh
    • Tidur berlebihan
  • Sikap pasif
    • Tidak bergairah
    • Menyendiri, tidak bersosial
    • Tidak berpikir
  • Tekanan batin
    • Tak bersemangat
    • Mau bunuh diri
    • Sukar tidur
  • Luka-luka batin
    • Sakit hati
    • Kecewa berat
    • Beban berat
    • Teraniaya
  • Kesedihan
    • Dukacita
    • Kemurungan
    • Patah hati
Masalah-masalah Traumatis
  • Trauma kecelakaan
  • Trauma penyakit
  • Trauma aniaya
  • Trauma diperlakukan tidak adil
  • Trauma dilecehkan (diperkosa, dll)
Masalah-masalah Pikiran
  • Filsafat-filsafat palsu
  • Pikiran kacau
  • Ideologi ekstrem
  • Kesombongan
  • Pemujaan intelektualitas
  • Penipuan
  • Siasat licik
  • Rencana-rencana jahat
  • Pikiran jahat
  • Lemah pikiran, kebodohan
  • Dominasi logika-rasio, sulit beriman
  • Pikiran terlalu rumit
  • Tak bisa ambil keputusan
Masalah-masalah Kepribadian
  • Warisan karakter yang buruk
  • Sifat-sifat buruk
  • Kecenderungan-kecenderungan negatif
  • Kepribadian ekstrem
  • Kepribadian ganda
  • Kemunafikan
    • Berpura-pura
    • Bersandiwara
    • Merekayasa
    • Suka memutarbalikan
  • Etnosentrisme ekstrem
  • Banci
  • Perfeksionisme
  • Dominan / berkuasa
  • Perasa
    • Melankolis
    • Rapuh
    • Mudah tersinggung
  • kesombongan
    • Pembenaran diri
    • Tinggi hati
  • Tidak sabar
  • Keras, kasar, bengis
Masalah-masalah sakit mental
  • Idiot
  • Gila
  • Stress
  • Depresi
  • Paranoid
  • Pengkhayal
  • Dll
Masalah-masalah Ketagihan/ketergantungan
  • Rokok berat
  • Minuman keras
  • Alkoholisme
  • Obat bius, sabu-sabu, dll
  • Narkoba
  • Dll
Masalah-masalah Dosa yang menjadi Kebiasaan
  • Perzinahan
  • Mencuri
  • Membunuh
  • Dll
Masalah-masalah Ketidakkudusan
  • Onani, masturbasi
  • Pornografi
  • Seks bebas
  • Kumpul kebo
  • Homoseks, lesbian
  • Penyimpangan-penyimpangan seks
  • Incest
  • Perkosaan
  • Kekerasan seks
  • Pelacuran
Masalah-masalah Keagamaan
  • Fanatisme agama
  • Fanatisme doktrinal
  • Kesalahan doktrin
  • Formalitas
  • Kemunafikan agamawi
  • Pemujaan tradisi agama
Masalah-masalah Kepercayaan Tradisional/Modern/Posmodern yang bersifat Satanis
  • Upacara-upacara satanis
  • Kepercayaan-kepercayaan satanis
Masalah-masalah Pengalaman dengan Iblis
  • Penampakan setan-setan
  • Diserang roh halus
  • Berbicara dengan roh setan
  • Mimpi-mimpi satanis
  • Dll
Masalah-masalah Bidat
  • Aliran-aliran sesat
  • Ikatan dengan kelompok-kelompok sesat
  • Ajaran sesat
  • Dll
Masalah-masalah Okultisme
  • Pemujaan satanis
  • Praktek-praktek satanis
  • Aliran-aliran satanisme
  • Dst
Masalah dengan Tuhan
  • Mengutuk Tuhan
  • Menghujat Tuhan
  • Mendukakan Tuhan
  • Ateisme
MENGENALI SETAN
Diambil dari buku “Doa Mengatasi Bencana Alam” oleh Haryadi Baskoro (Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2009).
Iblis merupakan suatu pribadi jahat yang memiliki kuasa supranatural atas kosmos. Menurut sejarahnya, setan (dalam bahasa Latin disebut Lucifer) adalah penghulu malaikat yang memberontak kepada Tuhan. Sejak kekal, sebelum Adam dan Hawa diciptakan, Tuhan memerintah bersama para malaikatnya. Pemberontakan Lucifer terlihat dari keinginannya untuk menjadi penguasa yang melampaui Tuhan. Hal itu terungkap dari kata-kata ”aku hendak” seperti dicatat oleh nabi Yesaya (Yes 14:13-14): aku hendak naik ke langit; aku hendak mendirikan tahtaku mengatasi bintang-bintang; aku hendak duduk di atas bukit pertemuan jauh di sebelah utara; aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan; aku hendak menyamai Yang Mahatinggi.
Sebelum jatuh dalam dosa pemberontakan, Lucifer memiliki kepribadian yang sangat luar biasa. Menurut Ryrie (1991), Yehezkiel membandingkan kelebihan raja Tirus dengan kelebihan Lucifer sebelum kejatuhannya (Yeh 28:12-15). Lucifer memiliki kesempurnaan hikmat dan keindahan, tempat tinggal yang mulia, kemeganan busana, fungsi yang hebat, dankesempurnaan integritas yang tak bercela.
Karena memberontak, Tuhan menghukum Lucifer dan melemparkannya ke bumi. Ia jatuh seperti kilat dari langit (Luk 10:18). Dalam kejatuhannya itu, Lucifer mempengaruhi sepertiga dari malaikat-malaikat yang lain. Karena itu, dalam keberadaannya kemudian, setan memiliki kerajaannya sendiri. Setan mempunyai sistem pemerintahan yang besar dan rapi (Ef 6:12). Mereka menjadi kelompok kekuatan besar yang selamanya berseteru dengan Tuhan dan Kerajaan-Nya.
Dalam Alkitab berbahasa Indonesia, dipakai beberapa istilah seperti setan, iblis, dan si jahat. Setan berasal dari kata Ibrani (satan) yang berarti musuh atau lawan [adversary] (Za 3:1; Mat 4:10; Why 12:9; 20:2). Iblis berasal dari kata Yunani (diabolos) yang mengandung arti pemfitnah (Mat 4:1; Ef  4:27; Why 12:9; 20:2). Yohanes menyebutnya sebagai si jahat (Yoh 17:15; 1 Yoh 5:18-19). Sifat iblis itu sangat jahat.
Paulus menggambarkan sifat-sifat iblis dalam suratnya kepada jemaat di Efesus (Ef 6:10-12) sebagai berikut. Pertama, iblis sangat licik. Pada ayat 11, Paulus menekankan soal “tipu muslihat iblis”. Dengan cara itu, iblis menghalangi karya Tuhan dalam kehidupan manusia. Iblis membuat manusia terombang-ambing dalam permainan palsu dan segala bentuk kelicikan (Ef 4:14).
Kedua, iblis adalah musuh yang mempunyai kuasa supranatural. Ketika Paulus menandaskan supaya kita menjadi kuat di dalam kekuatan kuasa Tuhan, sesungguhnya ia sedang berbicara tentang kekuatan dan kuasa si iblis itu (ayat 12). Iblis mempunyai system pemerintahan dan organisasi kekuasaan yang kokoh. Ketika para murid gagal mengusir setan yang menguasai seseorang (dalam pelayanan pelepasan), Yesus memberi penjelasan bahwa itu terjadi karena mereka kurang beriman (Mat 17:17) dan karena pelayanan pengusiran itu membutuhkan doa dan puasa (Mat 17:21). Menurut Thomas J. Sappington (1998), para murid waktu itu agak meremehkan kekuatan setan. Kenyataannya, setan mempunyai kuasa dan kita harus melawannya dengan persiapan rohani yang khusus.
Ketiga, iblis adalah musuh yang sangat jahat. Pada ayat 12, Paulus menunjuk pada masalah “roh-roh jahat”. Ini merupakan sifat dasar iblis, yaitu sangat jahat. Sappington (1998) memperingatkan supaya kita tidak terpengaruh oleh ajaran-ajaran lain. Mereka mengatakan adanya roh-roh gaib yang jahat dan yang baik. Ilmu gaib pun ada dua, putih (white magic) dan hitam (black magic). Pengajaran Alkitab tentang dunia mahkluk halus sangat jelas, semua iblis jahat, apapun bentuk dan manifestasinya!
Charles Ryrie (1991) mengklasifikasi kejahatan setan sebagai berikut. Pertama, dalam hubungannya dengan Kristus, setan berusaha menggagalkan misi Yesus untuk mati bagi penebusan dosa manusia. Hal itu jelas sejak Herodes berusaha membunuh bayi-bayi yang baru lahir (Mat 2:16). Kedua, dalam hubungannya dengan Tuhan, setan melawan Tuhan dengan cara mengembangkan segala bentuk kepalsuan. Jangan heran jika sekarang muncul banyak agama palsu (2 Tim 3:5), hamba-hamba Tuhan  palsu (2 Kor 11:15), ajaran-ajaran palsu (1 Tim 4:1-3). Puncak pemalsuan adalah kemunculan Antikris yang akan menyesatkan banyak orang dengan tipu muslihatnya (2 Tes 2:9-11). Ketiga, dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa, setan menyesatkan mereka (Why 20:3). Akibatnya, bangsa-bangsa mengembangkan sistem ideologi dan politik yang menghalangi pemberitaan Injil. Pada akhir jaman, iblis akan menipu sehingga bangsa-bangsa menyembah Antikris (Why 13:2-4). Keempat, dalam hubungannya dengan orang-orang yang tidak percaya, setan membutakan pikiran mereka sehingga tidak mau menerima Injil (2 Kor 4:4). Mereka mengedepankan akal budi dan pikiran rasional sehingga sulit untuk percaya. Mereka terjerat dalam ajaran agama-agama palsu, penyembahan berhala, dan okultisme. Kelima, dalam hubungannya dengan orang-orang percaya, setan mencobai supaya berbuat jahat (Kis 5:1-11), menyerang usaha pemberitaan Injil (1 Tes 2:18), dan menuduh kita di hadapan Tuhan (Why 12:10).