Suatu Tinjauan Teologis dan Historis
By : Ester Gunawan Nasrani MA, MM
By : Ester Gunawan Nasrani MA, MM
To Promote Music in Worship
To Promote Worship through Music
To Promote Worship through Music
A. PERAN GEREJA DALAM PELAYANAN MUSIK
”KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku-perintahkan kepadamu. Dan ketehuilah, AKU menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:18-20)
”Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” (Kolose 3 : 16)
Melalui kedua ayat di atas kita belajar tentang AMANAT AGUNG bagi Gereja. Ada 4 hal yg penting untuk dilakukan oleh Gereja : pemberitaan Injil, pengajaran, persekutuan, dan ibadah. Ke-4 hal tersebut harus mendasari peranan dan tugas Gereja dalam dunia ini. Sesungguhnya di antara 4 hal tsb, ”ibadah” adalah inti dari ke-4nya. Ia harus mendasari ke-3 unsur yg lain, karena yg lain tidak dapat berperan tanpa adanya ibadah. Ibadah bukan hanya sekedar nama atau stempel bagi pengikut Kristus, tetapi dinamo yg menggerakkan dan menghidupkan semua orang maupun aktifitas yg dilakukan oleh Gereja. Berdasarkan Amanat Agung maka semua pelayanan Gereja harus mengandung 4 hal tsb, tidak terkecuali ”MUSIK”.
Musik adalah elemen yg penting dalam ibadah Kristen, sehingga sifatnya lebih ”vertikal”, meskipun unsur horizontalnya jg tidak dapat dilupakan. Musik Gereja atau lebih tepat disebut ”Musik Ibadah” mempunyai Visi dan Misi. Inilah yg membedakan musik ibadah dengan musik sekuler. Dan karena Visi dan Misi Gereja terdapat dalam Amanat Agung, maka musik ibadah juga demikian adanya.
B. APAKAH MUSIK GEREJA ITU?
Apakah arti MUSIK itu? Ia telah memberikan peranan yg sangat penting dalam sejarah manusia. Mengapa? Sebab ia merupakan ekspresi/ungkapan isi hati manusia. Setiap orang mempunyai berbagai macam emosi, dan emosi memerlukan saluran. Saluran bagi ungkapan emosi manusia dapat berupa gerakan badan atau vokal. Ungkapan fisik dapat berupa tarian, dan ungkapan vokal dapat berupa musik. Ungkapan-ungkapan semacam ini lambat laun menjadi suatu seni.
Musik punya pengaruh yang kuat bagi emosi manusia, ia dapat menjadi alat yg hebat untuk merangsang emosi pendengarnya-mengangkat, memberi inspirasi, mendorong, memperangkap seseorang, dan dapat menjatuhkan atau menghancurkan seseorang.
Apakah yg dikatakan oleh Alkitab mengenai Musik? Sesungguhnya Alkitab banyak berbicara tentang musik. La Mar Boschman dlm bukunya ”Rebirth Of Music” menulis :
”Music is mentioned in the Bible over 839 times. God must consider music important to mention it that many times in His Word. God doesn’t waste words. He doesn’t fill in spaces in the Bible. Each word is there for a reason. Hell is mentioned a little over 70 times, yet how much do we know about hell? Most of us can describe it very vividly. We can picture the flames leaping up at us, yet hell is only mentioned 70 times. Music is mentioned 12 times as often, god must consider music very important. In fact, it is one of the major emphases of the Bible.”
Musik merupakan anugerah Allah kepada manusia. Martin Luther sebagai Bapak Reformasi mengatakan : ”Music is a gift of God, not of men”. Ronald Allen dan Gordon Borror, penulis buku “Worship, Rediscovering The Missing Jewel”, mengatakan : “Allah menganugerahkan musik agar kita dapat memperkembangkannya dan menggunakannya untuk mengungkapkan kreatifitas kita di dalam penyembahan dan ibadah kepada Allah”.
Dalam kitab Mazmur yg merupakan BUKU NYANYIAN orang Yahudi dapat kita lihat pentingnya peranan musik dalam ibadah. Sebagai contoh dalam Mazmur 95 : 2 “Biarlah kita menghadap wajahNya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagiNya dengan nyanyian mazmur.” Dalam Alkitab bahasa Inggris kata “nyanyian mazmur” itu bunyinya : “music and song”, sehingga artinya jelas sekali bahwa tekanan untuk mendekati Allah melalui musik itu diutamakan.
Setelah kita ketahui asal-usul musik dan maksud dari musik tersebut, marilah kita selidiki dalam kitab Keluaran 20 tentang 10 Perintah Allah yg melarang penggunaan beberapa macam cabang seni untuk sarana beribadah (contoh : membuat patung). Tetapi tidak satu katapun yg melarang penggunaan musik untuk beribadah. Sehingga kesimpulan kita ialah Allah mengijinkan penggunaan musik untuk ibadah bani Israel. Musik sangat berkembang dalam kehidupan bani Israel, bahkan mencapai puncaknya pada masa pemerintahan raja Daud yg juga terkenal sebagai seorang ahli musik. Bahkan ia telah melihat kuasa yg terkandung dalam musik yg dimainkannya ketika ia harus melayani raja Saul di istana. Setiap kali Saul dapat ditenangkan kembali pada waktu Daud memainkan musik. Ketika Daud menjadi raja, ia yakin bahwa musik mempunyai peranan penting bagi pelayanan ibadah dalam Bait Allah. Hasil karyanya yg terutama adalah dibentuknya organisasi musik dalam Bait Allah, yg merupakan organisasi musik gereja yg pertama (I Tawarikh 25). Sejak saat itu musik memegang peranan penting dalam Bait Allah.