labelku

LATAR BELAKANG ALKITAB

Apa kata Firman Tuhan mengenai musik dan pujian? 
 
Firman Tuhan mengungkapkan banyak hal mengenai musik dan pujian. 
Tuhan sendirilah yang menaruh pujian pada setiap mulut manusia, ciptaan-Nya yang tertinggi. 
Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Mazmur 40:4a, yang berbunyi, 
"Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku, untuk memuji Allah kita." 
Tuhan juga menaruh pujian dalam mulut bayi-bayi dan anak-anak menyusu 
(lihat Matius 21:16 dan Mazmur 8:3). Tuhan juga menaruh pujian pada semua ciptaan-Nya, 
baik itu malaikat, matahari, bulan, bintang, air, api, hujan, binatang, buah-buahan dan 
sebagainya (lihat Mazmur 148). Tuhan berkenan pada pujian dan nyanyian setiap umat-Nya, 
bahkan Dia bersemayam di atas puji-pujian umat-Nya (lihat Mazmur 22-4).
 
Imamat Yang Baru
Di bawah Perjanjian Lama, Allah telah menetapkan suatu keimamatan untuk mewakili umatNya (bertindak sebagai penengah) di hadapanNya. Pelayanan mereka mencakup sistem yang rumit dari upacara-upacara agama dan upacara-upacara lainnya. Upacara-upacara ini merupakan bayangan dari pernyataan rohani yang akan datang. Upacara-upacara itu merupakan bayangan dari hal-hal tersebut, tetapi bukan merupakan hal itu sendiri (Ibr 8:5; 10:1).

Pelayanan keimamatan dari Kristus menggenapi setiap macam pelayanan bayangan dari keimamatan yang ada di dalam Perjanjian Lama. Dia sudah menggenapi semua bayangan tersebut. Dia adalah penggenapan dari semua jenis pelayanan yang tertulis. Keimamatan orang Lewi telah diganti oleh keimamatan yang baru (Ibr 7:11-14). Dengan istilah-istilah perjanjian baru, setiap orang percaya adalah imam di hadapan Allah.

Kita tidak mengorbankan korban-korban binatang, seperti yang dilakukan oleh imam-imam dalam perjanjian lama. Kita disebut menjadi "imamat yang kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah" (1Ptr 2:5).
Salah satu persembahan rohani yang kita berikan adalah pujian. "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya" (Ibr 13:15).

Kata Yunani untuk "mempersembahkan" adalah anaphero, yang berarti membawa, membangkitkan dan mempersembahkan. Kata yang sama ini dipakai dalam  Kel 24:5 (di dalam versi Yunani Septuaginta) dimana mereka "mempersembahkan"  "... korban bakaran, dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada Tuhan".



sumber: http://www.gbinglegok.com