1. Ucapan Syukur
Pujian pada dasarnya adalah suatu ekspresi dari kekaguman dan sukacita. Tetapi pada tingkat yang lebih tinggi, juga merupakan ekspresi dari rasa syukur dan terima kasih untuk kebaikan-kebaikan yang telah diterima. Karena itu, pujian dan ucapan syukur seringkali dihubungkan bersama-sama dan seringkali saling berhubungan.
Namun, bentuk murni dari pujian tidak termasuk ucapan syukur dan terima kasih. Yang paling penting, pujian itu merupakan ekspresi dari pujaan dan pengagungan pada sesuatu yang dipuji seseorang, walaupun tanpa memandang apakah kebaikan-kebaikan telah diterima atau tidak. Beberapa orang merasa bahwa tingkatan yang lebih tinggi dan pujian ini disebut
PENYEMBAHAN".
2. Pemujaan
Karena itu, penyembahan pada Allah, pada dasarnya adalah meninggikan pribadiNya, sifat-sifatNya, keadaanNya dan kesempurnaanNya. Pemujaan ini diberikan pada Allah untuk siapa dan apakah Dia itu, bukan hanya karena apa yang telah dilakukanNya untuk kita. "Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan namaNya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan" ( Mzm 29:2).
Penyembahan pada mulanya adalah sesuatu kesadaran yang terdalam akan penghargaan. Kemudian merupakan suatu ekspresi yang diperlihatkan dari penghargaan yang didalam itu. Penghargaan itu belum dapat disebut penyembahan sebelum tampak ekspresinya secara nyata.
Apabila penghargaan itu masih ada di dalam hati dan pikiran, itu masih disebut suatu kekaguman. Apabila ekspresi itu kemudian dinyatakan dengan sikap yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar, maka baru namanya penyembahan.
Mempersembahkan Korban Pujian
"Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya" ( Ibr 13:15).