Apakah aku bisa  bermain alat musik ?
Pertanyaan saya – apakah anda mau bermain  alat musik ?
 Sempat pun menjadi pemikiran saya, bahwa  bakatlah yang menentukan,  tetapi dengan berlalunya waktu, perlahan  hadir sejumlah pemikiran bahwa  bakat bukanlah yang utama dalam  menentukan apakah aku bisa bermain musik (bermain alat musik)? atau  tidak – dalam berbagai alasan maupun situasi dan kondisi.
Kebanyakan kita berpikir bahwa hanya  orang yang memiliki bakat saja  yang dapat bermain musik dengan baik,  atau… musik itu memerlukan bakat  barulah bisa… Namun pada akhirnya saya  berani menjamin bahwa ini  merupakan pemikiran yang keliru, bakat adalah  poin terakhir dalam  bermusik, meskipun bisa menjadi yang pertama, tetapi  bukan yang utama.
Lantas!, apa yang utama?
 Terakhir kali saya berpikir, ada 8 poin  yang hadir didalam benak… hmmmm tapi rasanya 8 poin ini berlaku  untuk segala hal…
1. Kemauan (minat)
 Anda mau atau tidak?, apakah suka atau  tidak?, tertarik atau tidak?  (…) ketika kita bisa menjawab hal ini  dengan kata “YA”, maka haruslah  didukung dengan tindakan. Tidak ada  kemauan?, silahkan duduk manis.
 Jika poin pertama ini saja sudah  mendapatkan banyak alasan, mungkin anda tidak perlu melanjutkan membaca 
 Maaf,  mungkin saya keliru, silahkan dilanjutkan… 
 
2. Kesabaran
 Jangan kebelet!, kebanyakan orang pengen  serba instan, emang mie instan?…, mie  instan tidak akan membuat  kenyang, hmmmm… bisa kok, mungkin aja bisa,  tapi jika kebanyakan, mie  instan dapat menjadi racun.
3. Step By Step
 Tahap demi tahap …
Perumpamaan 1 : Pondasi rumah yang kuat,  akan mampu bertahan seumur  hidup kita. Jika kita menginginkan, suatu  waktu rumah tersebut dapat  direnovasi menjadi dua tingkat. Tetapi rumah  dengan pondasi yang  setengah kuat selamanya tidak dapat direnovasi  diatas dasar yang sama.
Perumpamaan 2 : Sewaktu bayi, kita akan  belajar merangkak/berdiri  terlebih dahulu sebelum berjalan dan kemudian  berlari. Tetapi ingat,  ada bayi yang baru saja sanggup berdiri, sanggup  berlari kecil beberapa  langkah kedepan sebelum akhirnya jatuh ke lantai /  atau jatuh dalam  dekapan orang tuanya (dilatih), dan dia melakukannya  berulang-ulang  hingga akhirnya dia mampu berjalan.
 Tetapi, tidak selamanya hal mudah akan  menjadi awal, dalam tahap  pembelajaran dan kasus tertentu, kadang kita  perlu membalikkan proses  untuk menemukan apa yang belum kita ketahui.
4. Kerja Keras (tekun)
 Ini berkaitan erat dengan “mie instan”,  yakni kita tidak mau yang susah, maunya gampang, dan tidak tekun…
 Jika anda merupakan tipe orang yang  sabar dan suka kerja keras, maka  anda dapat bermusik dengan baik, jika  bukan, maka keinginan anda untuk  bisa bermusik hanya sampai batas  kemauan atau sebatas bisa, tidak  lebih.
5. Jangan Putus Asa
 Orang akan mudah putus asa ketika  menemui sejumlah kesulitan…, ingat kata pepatah : “banyak jalan  menuju Roma”
6. Motifasi (motifator)
 Kita membutuhkan dua motifasi, pertama –  dari diri sendiri, kedua – dari orang lain.
 Motifasi dari diri sendiri inilah yang  saya rasa cukup sulit untuk  dilakukan, dicari, ditemukan dan lain  sebagainya…, dalam hal ini kita  membutuhkan obyek, orang lain, atau  kelompok musik dan lainnya.
7. Bakat
 Tanpa 6 buah poin diatas, bakat musik  yang ada didalam diri kita hanya menjadi “pajangan”.
 Tanpa bakat luar biasa, anda tetap bisa  bermusik dengan baik… tetapi  siapa bilang anda tidak berbakat? Musik,  lahir bersama anda, meskipun  kecil. Saya sempat berpikir – adakah bayi  ditimang tanpa senandung?
8. Pray
 Jangan lupa berdoa dan bersyukur atas  bakat ataupun usaha yang  sedang ataupun sudah anda lakukan untuk  mencapai sesuatu…, tanpa Doa,  usaha dan bakat anda tidak berarti apapun.