”Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” Roma 11:36
1. Anugerah Allah
Seberapa hebat kemampuan kita, hanya melalui kasih Allah kita layak/diterima oleh Allah(acceptable to GOD). Bukan karena kita lebih baik daripada orang lain. Bukan karena kita lebih pintar daripada orang lain. Bukan lagi karena kita lebih pandai musik/nyanyi daripada orang lain.
Kita semua orang berdosa, telah diselamatkan oleh kasih yg tak terukur & pengorbanan Yesus Kristus. Yang terbaik dari Allah telah kita terima. Oleh kemurahan Allah, kita telah menerima pelayanan ini. (2 Kor.4:1) Sehingga pengertian ini, "anugerah Allah" haruslah menjadi kerangka fondasi dari masing-masing pribadi untuk segala bentuk pelayananan.
2. Sikap yakin/percaya dan bersandar
Suatu pernyataan yang seolah-olah bertolak belakang. Apakah benar demikian? Semakin kita bertumbuh dalam Dia, semakin kita memiliki dua hal ini. Sikap yakin (percaya) di sini BUKAN sikap percaya diri sendiri, tapi yakin/percaya bahwa Dia telah memberikan anugerah, dan memperlengkapi kita dengan talenta yg indah yg diberikan kepada kita masing-masing. Sehingga dengan dasar ini, mendorong kita utk bersikap bersandar hanya kepada Dia yang memberi kekuatan dan kemampuan.
Rasa yakin/percaya kita, jangan berdasar kekuatan/kemampuan kita, tapi berdasar Firman Tuhan. (Fil. 1:6, 2:13, 4:13, 1 Kor.1.31). Kita harus senantiasa bersandar pada kekuatan Allah dan pimpinanNya dalam hidup kita. Yoh.15:4-5 "…, sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa." ("… apart from Me, you can do nothing")
2 Kor. 3:4-6 :"…Ialah yg membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru,…"
2 Kor. 3:4-6 :"…Ialah yg membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru,…"
3. Pelajaran dari Yohanes Pembabtis
Tanpa kita sadari atau tidak, ada kemungkinan di mana kita dipuji, dihormati, mendapat perhatian, atau bahkan dianggap sebagai orang penting, melalui pelayanan kita. Tapi INGAT, bahwa yg terutama adalah tetap TUHAN yg harus diutamakan/ditonjolkan. Fokus pelayanan harus tetap tertuju kepada Yesus Kristus yg adalah Tuhan & Raja. Sehingga dengan pelayanan kita, orang2 yg kita layani dapat dibawa kepada dan bertemu dengan Tuhan Yesus, dan diubahkan hidupnya oleh Roh Kudus.
Di sini kita perlu ingat Yoh.3:30 : "Ia harus makin besar, tetapi aku harus semakin kecil". Tuhan semakin besar, kita semakin kecil. More of You Lord, less of me. 1 Kor. 4:7: "Sebab siapakah yg menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yg engkau punyai, yg tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"
4. Pengenalan akan Allah
Hal yg penting untuk memelihara point-point di atas, adalah terus-menerus mengembangankan hubungan pribadi dengan Tuhan.
Kita mungkin dapat sibuk melayani, lalu memiliki teknik/pengetahuan/logika yg tinggi, tetapi jika tidak ada persekutuan pribadi dengan Tuhan, maka apa yg kita lakukan hanya terbatas kepada apa yg kelihatan. Tanpa pengenalan yg benar akan Allah, kita dapat salah konsep dalam pelayanan. Semakin kita mengenal Allah, semakin kita tahu akan diri sendiri, dan semakin menghargai pelayanan yg dianugerahkan kepada kita. Dalam Hak.2:10, dicatat bahwa orang Israel melakukan yang jahat di mata Tuhan dan mereka beribadah kepada baal, karena mereka tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatanNya. Dalam 2 Pet.1:8, kita dituntun untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sehingga penting bagi kita untuk: berdoa(pribadi maupun persekutuan doa), PA, hubungan pribadi dengan Tuhan(Saat Teduh dll). "…tetapi umat yg mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak " (Dan. 11:32)
5. Membangun prioritas
Mat. 6:33: "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu". Perikop ini berbicara tentang prioritas dalam kehidupan kita. Melalui berdoa, Bible study(PA), dan hubungan pribadi dengan Tuhan, kita mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya, serta semakin mengenal Allah. Sehingga Tuhan-lah yang tetap utama dalam kehidupan kita, bukan pelayanan kita. Tuhan menginginkan hidup kita bukan bentuk/jumlah pelayanan kita.
Marilah kita tinggalkan, "lip-service" yg menyebutkan "kami memberikan yg terbaik", dan gantilah itu degan tindakan/kehidupan yg nyata. Tidak perduli berapa yg harus kita bayar/korban, apakah itu waktu, uang, tenaga atau yg lain untuk kemuliaan Allah dan berkat bagi umatNya.