labelku

Teori Musik untuk Pelayanan Rohani

BAHAN TRAINING PEMUSIK


Tangga Nada Mayor :
C D E F G A B C
1 1 ½ 1 1 1 ½

Minor : A B C D E F G A
1½ 1 1 ½ 1 1

Kunci (Chord)
Chord adalah susunan nada yang terdiri dari tiga nada atau lebih yang dibunyikan secara bersama-sama sehingga menimbulkan suara yang selaras. Keselarasan tersebut dapat juga disebut harmoni. Harmoni yang paling sederhana terdiri dari tiga nada dan disebut triad. Persamaan kunci adalah bentuk kunci yang mengandung komposisi nada yang sama, tetapi pada umumnya urutan komposisinya diubah. Contoh : C-F-G. Jika susunan ini dinaikkan satu nada, maka susunannya menjadi D-G-A. Pasangan kunci dimaksudkan dengan kunci-kunci pelengkap dari nada dasar. Pasangan kunci ini merupakan susunan yang paling sering digunakan dalam memainkan sebuah lagu. Contoh : C-Dm-Em-F-G-Am-Bb. Sangat penting bagi seorang pemusik untuk memahami dan banyak berlatih agar kepekaan musiknya bertumbuh.
Tabel Progression Chords (Fill in The Blank)
Nada Dasar
Chords
C






D






E






F






G






A






B








Tempo
Istilah tempo seringkali dikacaukan dengan istilah dinamika. Keduanya berfungsi sangat vital dalam menuntun melodi sebuah lagu. Cobalah lantunkan sebuah nyanyian berirama cepat dan bersemangat, misalnya, “Maju Laskar Kristus” (Onward Christian Soldiers) layaknya melantunkan nyanyian “Sangat Besar Anugerah-Nya” (Amazing Grace). Atau sebaliknya, nyanyian dengan tempo lambat dinyanyikan dengan cepat. Kemudian rasakan perbedaannya, apakah nyanyian tersebut menjadi lebih enak didengar atau lebih buruk?
Secara garis besar terdapat tiga tempo utama yakni cepat, sedang, dan lambat. Ketiga jenis tempo ini, merupakan landasan perkembangan jenis-jenis tempo yang lain. Dalam kebanyakan nyanyian gerejawi setiap lagu biasanya sudah dibubuhi tanda tempo pada permulaan lagu, seperti: Largo (lambat), Andante (sedang), atau Allegro (cepat), dan sebagainya untuk menuntun pelantun nyanyian agar tidak salah melantunkan nyanyian tersebut. Demikian halnya, tempo akan menuntun para pemain musik untuk memainkan instrumennya dengan ukuran yang tepat sesuai dengan maksud nyanyian tersebut.
Penentuan tempo dapat juga dilakukan dengan menggunakan instrumen metronom (seperti di Buku Lagu Perkantas seperti yang kita pakai selama ini) yakni instrumen yang mengukur jumlah ketukan permenit. Meskipun menggunakan metronom dianggap lebih eksak, namun dalam praktik, penentuan tempo dengan cara eksak ini tak lebih dari hanya sekadar untuk mendapatkan orientasi. Penentu akhir tetaplah berada di tangan pelantun lagu atau pemain musik itu sendiri. Orang-orang yang berpengalaman luas, atau mempunyai perasaan musik yang kuat biasanya mampu menafsirkan sebuah karya musik dengan baik sehingga tidak akan jauh menyimpang dari tempo yang diukur melalui metronom.

Beberapa ragam tanda tempo:
Tempo Lambat.
Grave, sangat lambat.
Adagia, lebih lambat dari Lento.
Lento, lambat.
Tempo Sedang/Agak Lambat.
Maestoso, hikmat dan agung.
Andante, sedang.
Andantino, sedang tapi sedikit lebih cepat dari Andante.
Tempo Agak Cepat.
Moderato, sedang.
Allegreto, agak cepat dan riang.
Tempo Cepat.
Animato, riang gembira.
Allegro, cepat, hidup, dan gembira.
Tempo Sangat Cepat.
Allegro Assai, sangat cepat (di bawah Presto).
Presto, sangat cepat (di bawah Vivace).
Vivace, sangat cepat, hidup, dan riang.


Dinamika 
Jikalau tempo berkaitan dengan cepat atau lambatnya sebuah nyanyian, maka dinamika adalah pernyataan yang berkaitan dengan keras atau lembutnya suara dalam suatu nyanyian vokal atau musik instrumental. Dinamika merupakan unsur yang sangat penting dalam ekspresi musik, oleh karena dinamika mencerminkan emosi yang menjiwai musik. Emosi yang lembut, terharu, damai, tenang akan terungkap di dalam alunan musik yang lembut atau emosi yang sedang membara, marah, gelisah, semangat, atau dinamis akan diungkapkan dengan alunan musik yang keras dan kuat. Dengan demikian, fungsi dinamika di dalam musik adalah untuk mengungkapkan ekspresi. Pengkhayatan dinamika yang baik hanya bisa dicapai dengan memahami secara mendalam sebuah karya musik. Selain pengkhayatan, unsur lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan teknis untuk menafsirkan dan mengembangkan berbagai jenis dan tingkat dinamika.
Beberapa ragam tanda dinamik:
p ( piano, lembut/pelan ).pp ( pianissimo, sangat lembut ).ppp ( pianossissimo, luar biasa lembut ).mp ( mezzopiano, sangat lembut).f ( forte, keras ).ff ( fortissimo, sangat keras ).
fff ( fortississimo, luar biasa keras ).
Tempo
1. Tempo memberi petunjuk tentang kecepatan nyanyian.
2. Istilah tempo biasanya ditulis pada awal nyanyian di sebelah kiri atas.
3. Menuntun pelantun atau pemain musik untuk menentukan kecepatan nyanyian.
4. Berlaku untuk keseluruhan nyanyian, kecuali ada ketentuan lain.
Dinamika
Memberi petunjuk tentang kuat atau lembutnya sebuah nyanyian.
Menuntun pelantun atau pemain musik ke dalam pengkhayatan jiwa dan semangat nyanyian.
Istilah dinamika bisa ditempatkan di mana saja dalam sebuah nyanyian.
Tanda dinamika hanya berlaku untuk bagian tertentu dari sebuah nyanyian.
So, jangan sampai dinamika mempengaruhi tempo dari sebuah lagu dan sebaliknya!!
FYI : secara teknis DINAMIKA dan TEMPO merupakan 2 unsur penting yang menentukan penjiwaan suatu lagu
Simbol
Decressendo, makin lama makin lembut (pelan).
Cressendo, makin lama makin keras.
Fermata, tanda istirahat yang nilainya dapat ditentukan oleh si pemain itu sendiri.
Accent, pemberian tekanan pada not-not tertentu.
^
Ulang Dari Tanda Sebelumnya
Lengkung Frase.


Birama
Birama 4/4 menunjukkan sebuah lagu termasuk dalam kelompok hitungan empat. Cara perhitungan dimulai dari satu, dua, tiga, empat, kemudian berulang kembali ke awal. Demikian seterusnya. Setiap ketukan bernilai 1/4 sehingga bila diakumulasikan 1/4+1/4+1/4+1/4 = 4/4
Birama ¾ menunjukkan sebuah lagu masuk dalam kelompok hitungan tiga. Cara perhitungan dimulai dari satu, dua, tiga, kemudian berulang kembali ke awal. Demikian seterusnya. Setiap ketukan bernilai ¼ sehingga bila digabung menjadi 1/4+1/4+1/4 = ¾
Hal ini berlaku juga untuk birama 2/4, 6/8, 6/4, 9/8, dll…
Pada akhirnya birama akan menentukan ketukan/iringan, seperti berikut :
2/4 bentuk x o I x o I x o
3/4 bentuk x o x II x o x x o x
4/4 bentuk x o x o I x o x o I x o x o
6/8 bentuk x o x o x o I x o x o x o I x o x o x o
Variasi
Yesus sayang Padaku
Ku Diberikan Kidung Baru
Ya Tuhan tiap jam
SetiaMu Tuhanku
Jiwaku Terbuka
Terpujilah Allah
Declare His Glory
Be Still for The Presence
Let Others see Jesus in You
In The Image of God (4 dan 6 ketuk)
God and God Alone (2 dan 4 ketuk)


Introduction, Interlude, Coda, Reffrein
Introduction
Dalam pembawaan lagu atau permainan musik, sebelum memasuki pokok lagu, umumnya diawali dengan permainan pendahuluan yang disebut introduction atau intro. Fungsinya untuk menangkap image musik dan mengantar pendengar masuk dalam nuansa musik yang diinginkan. Misalnya dalam nuansa country, tango, bossanova, dll. Dengan kata lain intro menjadi bagian terdepan dari corak lagu atau tampilan permainan secara keseluruhan yang memberikan kesan pertama bagi pendengarnya.

Interlude
Merupakan bagian lagu yang dimainkan sesudah bagian akhir menuju ke bagian berikutnya. Jadi semacam permainan selingan. Fungsinya sebagai peralihan, penghubung, atau senggaan antar bait dalam lagu. Pada praktek permainan, tidak semua lagu menggunakan interlude.

Reffrein
Merupakan bagian pokok tengah lagu yang umumnya berfungsi sebagai puncak lagu. Biasanya bagian ini memiliki corak melodi yang berbeda dari bagian awal.

Coda
Setelah sampai di bagian pokok akhir lagu, terkadang permainan musik menghendaki pengulangan main yang dimulai dari bagian awal lagu sampai selesai. Istilah pengulangannya disebut Da Capo atau disingkat DC. To Coda digunakan sebagai petunjuk bagian akhir lagu yang diulang sebelum melompat ke bagian penyelesaian atau perhentian lagu, disebut Coda.
Lagu Hymnal = Lagu yang menangkap doktrin dan memiliki ajaran yang kuat, sehingga baik bila dibawakan dengan bit yang semangat, dinamika yang tegas, tepat dan tempo yang jelas
Lagu Kesehatian = biasanya lagu-lagu yang bernuansa ceria dan semangat.
Lagu Praise and Worship = dimainkan dengan berbagai improvisasi seperti iringan yang berkombinasi yang akhirnya menciptakan musik yang sesuai dengan tujuan lagu, mis : penyembahan, saat teduh, pengakuan dosa, dll


Modulasi
Modulasi adalah peristiwa peralihan atau pergantian pertangganadaan dari yang lama ke pertangganadaan baru pada lagu. Dengan kata lain modulasi terjadi pada lagu yang menggunakan lebih dari satu pertangganadaan atau peralihan kunci. Fungsi modulasi adalah memberi kesan atau efek kejutan yang lebih kuat, luas dan berbeda dari lagu sebelumnya. Biasanya terdapat dalam lagu-lagu yang membutuhkan tekanan seperti lagu penyembahan, pengutusan. Misalnya nada dasar lagu adalah C maka bila kita ingin menaikkan 2 semitone yaitu D, agar berlangsung mulus digunakan akor jembatan yaitu A.


Konsep Pelayanan Musik
Apa sih bedanya antara main dalam ibadah dan sekuler? Hmm, letaknya ada pada TUHAN.. Iya sih kalo kita main musik buat ngeband atau tampil doank juga ga boleh sampe ga memuliakan TUHAN, coz itu emang tujuan hidup orang KRISTEN. But, kalo lo main dalam ibadah maka lo maen:
Motivasi lo benerin dulu!! Bukan bwt diliat ma orang2 (jelas aja lo ga tampil buat entertainment), tp buat TUHAN. Segala-galanya lo harus kasih total buat TUHAN, bahkan menyadari bahwa musik yang lo mainin juga buat bantu jemaat menikmati kehadiran ALLAH dalam ibadah.
Punya hati yang mengasihi TUHAN and jemaat!!
Kudu harus BERSERAH penuh ma TUHAN, caranya gampang kok. Hmm, yang paling penting lo harus punya HPDT (Hubungan Pribadi Dengan TUHAN) yang baik. HPDT itu dasar dari segala pelayanan yang lo kerjain bahkan hidoep lo. HPDT yang baik juga buah dari pelayanan lo.
Persiapan hati dah yang maksimal, jangan mikirin teknis doank! Kan diatas uda sepakat klo lo maen bukan bwt “unjuk gigi”. The most important adalah apakah TUHAN berkenan dengan pelayanan lo ato kagak.
Tetep harus mikirin teknis, cos persembahan yang terbaik adalah yang berasal dari kekurangan kita. Jadi, tetap dong kerahin segenap kemampuan dari talenta yang udah TUHAN kasi buat kita alias beri yang terbaik (tapi jangan maksa klo emang ga bisa)!! Inget juga point no. 3 di atas!Jgn sampe gara2 teknis, lo jadi pusing sendiri dah… : )
Playing with understanding means lo harus ngerti lagu yang lo mainin. Jangan asal maen dah pokoknya! Dalamin dulu lagunya, maknanya apa and kenapa milih lagu tersebut (buat yang satu ini koordinasi dengan MC)! Lo juga musti tau alurnya acara ibadah itu, biar lo terlebih dahulu nikmatin baru deh bisa bagiin ke jemaat (kebayang ga kalo lo ga nikmatin dan ga ngerti permainan lo? Gimana nasib jemaat?). Lagian nih ya, kalo lo uda dapet makna lagunya, ntar ngebantuuuu banget buat penghayatan dinamika dan tempo loh!!
Harus kerjasama yang bener kalo lo maen dalam tim. Jangan sibuk sendiri atopun dominan. Tetap jaga kesehatian antara tim baik sesama pemusik maupun pemusik dan MC. Saling ngedoain, saling menguatkan, saling ngebangun, saling ngingetin juga!! (yang kuat menanggung yang lemah)!! Bangun relasi yang baik lah, wong kita sama-sama anak TUHAN kan?
Pinter2 bagi waktu, jgn sampe keluarga ato orang2 terdekat lo marah krn waktu pelayanan lo menguras waktu belajar akhirnya nilai lo jelek ato lo jadi sakit deh! Pokoknya dalam proses latian dan pelayanan ini ALLAH pun dimuliakan (tetep berhikmat!!).
“Aduh, kok ribet amat??”..hehehe.. ga kok! Semua yang di atas emang “kewajaran orang Kristen”, apa yang seharusnya bukan apa yang harus. So, kalo lo ngaku anak TUHAN and punya talent bermain musik, hal yang logis dan wajar yang harus lo lakuin adalah melayani. Pertanyaannya bukan apakah gue harus melayani. Tapi Dimana gue dipake buat melayani?
Hahaha.. Met melayani dimana pun dikau ditempatkan olehNya..Semoga bahan ini bermanfaat..Gbu




DAFTAR PUSTAKA
http://www. kidung.com - Lirik Lagu Rohani & Chord Lagu Pujian & Penyembahan.htm
Pdt. Markus Agung. Belajar Akord Gitar dan Organ
R.E.Rangkuti. Teknis Praktis Mengiringi Lagu dan Melodi. Titik Terang Jakarta. 1980
Sudibyo, Priyatmo. Teknik Dasar Bermain Keyboard. Jakarta : PT. Niaga Swadaya
Buku Lagu Perkantas
 

MAZMUR
51:12 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
145:1. Puji-pujian dari Daud. Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
145:2 Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
148:1. Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
148:2 Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
148:3 Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!
148:4 Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
148:5 Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
148:13 Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
150:3 Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
150:4 Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
150:5 Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
150:6 Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
It’s good to praise You Lord and make music to Your name
I’ll proclaim Your love in the morning and Your faithfulness in night
Sings to the Lord and praise His name, tell of His salvation day after day
Make a joyful voice to the Lord of the earth
Then the heaven rejoice and earth be glad
Let everything that has breath praise the Lord
(taken from prologue of Let Everything That has breath Praise The Lord By: Shout to The Lord Kids)

sumber: basanovamarpaung.blogspot.com